🌥️ Hadits Qudsi Yang Menggetarkan Jiwa
SiJEMPOL yang selalu berkata baik & menyanjung.. TELUNJUK yang suka menunjuk & memerintah.. JARI TENGAH yang sombong, hanya karena merasa paling panjang.. JARI MANIS yang selalu jadi teladan, baik, & sabar sehingga diberi hadiah cincin.. KELINGKING yang lemah & penurut. Dengan perbedaan (kekurangan dan kelebihan) yang dimiliki masing2 jari, mereka
Merekamengacu pada hadits qudsi yang berbunyi, "Aku berada dalam sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Karena itu hendaklah dia menyangka terhadap-Ku menurut kehendaknya." Mengomentari hadits ini, Imam Ibnu al-Qayyim dalam kitabnya, ad-Daa' wad-Dawaa, mengemukakan, memang Allah akan melaksanakan sangkaan hambanya.
DakwahIslam menggetarkan umat manusia untuk memeluk Islam. (lihat Faidhul Qodir, jilid I, h 542) matan hadits itu masyhur, sedang sanadnya lemah. Lafadz "al-ilma" dalam hadits tersebut bersifat 'aam, mencakup jenis ilmu pengetahuan, baik itu terkait dengan keimanan, hukum, maupun ilmu-ilmu yang berkaitan dengan teknologi, industri
Hadisqudsi yang menyatakan antara lain bahwa, "Puasa untuk-Ku, dan Aku yang memberinya ganjaran" dipersamakan oleh banyak ulama dengan firman-Nya dalam surat Az-Zumar (39): 10. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.
hambakepada sang penciptanya, yang diimplementasikan dalam berbagai perintah-Nya dan taat untuk menjauhi larangan-Nya. Rasulullah SAW menyatakan bahwa Allah "Azza wa Jalla telah berfirman dalam sebuah hadits Qudsi : ﻪﺗﺮﻛذ ءﻼﻣ ﰱ ﱏﺮﻛذ ناو. Artinya : "Aku menurut keyakinan hamba-ku dengan Aku dan Aku
DaripadaAbi Nijih 'Irbadh bin Sariyah r.a. berkata, "Telah menasihati kami oleh Rasulullah saw. akan satu nasihat yang menggetarkan hati kami dan menitiskan air mata kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata, Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat yang terakhir sekali maka berilah pesanan kepada kami."
BacaanMenuju Jalan Hidup Yang Menggetarkan Iman; Galeri Atlas; Tafsir Fi Zhilalil Qur'an 12 Jilid; Shahih Ensiklopedi Hadist Qudsi 2 Jilid - Katalog RM. 150.00 - Netto 90.00; Syarah Hadist Arbain - Katalog RM. 80.00 - Netto RM. 65.00 25 Kiat Mempengaruhi Jiwa Anak - Katalog RM. 27.00 - Netto 20.00; 3 Hari Pintar Membaca Al-Quran
HaditQudsi adalah hadits yang berisi firman Allah SWT (makna hadits ini adalah dari Allah SWT), sedangkan kalimatnya adalah dengan redaksi Rasulullah .ﷺ Saya berharap terjemah hadits ini dapat memberikan manfaat bagi semua umat Islam, dan tercatat sebagai amal jariyah bagi saya yang kelak dapat saya petik buahnya di hari akhirat.
SedulurPapat, Kalima Pancer. Saudara Empat, Yang Kelima adalah Porosnya. Nah, porosnya adalah Jiwa. Yang empat itu pusarannya. Empat Nafsu/Anasir/Elemen Jiwa/Sedulur Papat terdiri dari Kebaikan, Kesenangan, Kemurkaan, Ketamakan mengacu pada empat penjuru. Nafsu Kebaikan [Muthmainnah] berkedudukan di penjuru timur, dalam diri manusia menjelma
.
Jakarta - Ada banyak nasihat tentang kehidupan yang termuat dalam hadits qudsi. Nasihat ini bisa dijadikan muhasabah atau evaluasi diri sebelum datangnya qudsi disebut juga dengan hadits ilahi dan hadits rabbani. Mengutip buku Ulumul Hadits karya Abdul Majid Khon, dinamakan qudsi suci, ilahi Tuhan, dan rabbani ketuhanan karena ia bersumber dari Allah yang mahasuci dan dinamakan hadits karena Nabi memberitakannya berdasarkan wahyu Allah Al Ghazali merangkum sejumlah nasihat kehidupan yang berasal dari hadits qudsi dalam kitabnya yang berjudul al-Mawaidz fi al-Ahadits al-Qudsiyah. Kitab ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Bahrudin Achmad dengan judul Nasihat Kehidupan dalam Hadits Qudsi. Berikut di antara firman Allah SWT 1. Wahai manusia! Aku heran pada orang yang yakin akan kematian, tapi ia hidup Aku heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi ia asik mengumpulkan dan menumpuk harta Aku heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa Aku heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat, tapi ia menjalani kehidupan dengan Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia Aku heran pada orang alim pada lisannya, akan tetapi bodoh dalam soal hati moral.7. Aku heran pada orang yang bersuci dengan air, sementara batinnya masih tetap Aku heran pada orang yang sibuk, mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya Ketahuilah, bahwa suatu hari kalian akan dikumpulkan kelompok demi kelompok. Berdiri di hadapan Tuhan Yang Maha Pemurah baris demi baris. Membaca buku catatan amalmu huruf demi huruf. Dan kalian akan ditanya tentang apa yang pernah kalian lakukan secara rahasia atau Wahai anak cucu Adam! Aku tidak menciptakan api neraka kecuali untuk orang-orang kafir, penyebar fitnah, yang tidak berbakti kepada orang tuanya. Yang suka pamer, yang menolak membayar zakat, orang yang berzina, yang suka makan harta riba, yang suka meminum minuman keras yang memabukkan. Orang yang berbuat zalim kepada anak yatim, orang upahan yang curang, orang yang meratapi kematian, dan untuk setiap orang yang menyakiti مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ٧٠"Kecuali, orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, Allah mengganti kejahatan mereka dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." QS Al Furqan 70Oleh karena itu, berbelas kasihanilah engkau pada dirimu sendiri, wahai hamba-Ku. Karena badanmu itu sangat lemah, sedangkan perjalanan sangat jauh, beban bawaan sangat berat. Jembatan itu sangat halus, dan Sang Pengawas itu Maha Melihat dan Sang Hakim yang membuat keputusan adalah Tuhan semesta Wahai manusia! Bagaimana mungkin engkau mendambakan dunia yang fana yang akan menghilang, dan kehidupan yang sangat Wahai anak cucu Adam! Harta itu adalah harta-Ku, sedangkan engkau adalah hamba-Ku. Maka engkau tidak akan mendapat suatu manfaat dari harta-Ku selain apa yang engkau makan, lalu hilang menjadi kotoran. Atau engkau pakai, lalu menjadi usang. Atau engkau sedekahkan, lalu menjadi kekal abadi Ada tiga hal di antara Aku dan engkau; satu milik-Ku, satu milikmu dan yang satu di antara diri-Ku dan di antara dirimu bersama. Yang menjadi milik-Ku adalah rohmu. Yang menjadi milikmu adalah amalmu. Dan yang menjadi di antara diri-Ku dan dirimu, yaitu dari dirimu doa, dan dari diri-Ku adalah mengabulkan Wahai anak cucu Adam! Berhati-hatilah dalam semua urusan dunia dan akhiratmu, dan lapangkanlah hatimu menerima apa adanya, engkau pasti akan melihat-Ku. Beribadahlah kepada-Ku, engkau pasti akan kembali kepada-Ku. Carilah Aku, pasti engkau akan bertemu Wahai anak cucu Adam! Jika engkau berperilaku seperti para penguasa yang masuk neraka karena keculasan. Atau orang Arab yang masuk neraka karena maksiat. Atau para ulama yang masuk neraka karena hasad dengki. Atau para pedagang yang masuk neraka karena pengkhianatan. Atau para penganut aliran jabariah yang masuk neraka karena kejahilannya. Atau para pekerja dan ahli ibadah yang masuk neraka karena suka pamernya. Atau orang kaya yang masuk neraka karena kesombongannya. Atau orang fakir miskin yang masuk neraka karena kebohongannya. Lantas di mana orang-orang yang mengharapkan masuk surga? Simak Video "Polisi Duga Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Mati Lemas-Kekerasan Seks" [GambasVideo 20detik] kri/erd
JAKARTA - Banyak orang yang mempertanyakan mengenai penjelasan hadits Qudsi mengenai Allah yang menjadi pendengaran hamba-Nya. Namun, makna sebuah hadits tidak bisa dimaknai secara tersurat saja. Dilansir di About Islam, Mufti Arab Saudi Syekh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan mengenai makna hadits dibawah ini, حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ كَرَامَةَ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ حَدَّثَنِي شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Utsman bin Karamah telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepadaku Syarik bin Abdullah bin Abi Namir dari 'Atho` dari Abu Hurairah menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Allah berfirman; Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku tidak bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan, jika hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunnah, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang ia jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk memandang, dan tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan kepada-KU, pasti Ku-lindungi. Dan aku tidak ragu untuk melakukan sesuatu yang Aku menjadi pelakunya sendiri sebagaimana keragu-raguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin yang ia khawatir terhadap kematian itu, dan Aku sendiri khawatir ia merasakan kepedihan sakitnya." BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
hadits qudsi yang menggetarkan jiwa